Minggu, 07 Juni 2015



GAMBARAN KARAKTERISTIK KEJADIAN KESAKITAN KERJA PADA PEKERJA LAS BAK TRUCK VARIASI DI KELURAHAN SENGON KABUPATEN BATANG
TAHUN 2014
Proposal Penelitian
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Metodologi Penelitian







   Dosen Mata Kuliah  : DR. Aris Santjaka SKM. M,Kes
Oleh : Riska Arianti
Npm : 0510081712

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PEKALONGAN
Tahun 2014





BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
1.2  Permasalahan
1.2.1        Identifikasi Masalah ( Point yang di Ltar belakang)
1.2.2        Perumusan Masalah
Dampak kemajuan industrialisasi yang berupa timbulnya penyakit akibat kerja perlu mendapat perhatian serius. Hal ini disebabkan laju pertumbuhan angkatan kerja yang cukup besar, yaitu selama periode tahun 1980-1990 adalah sebesar 35% dan pada tahun 2000 tercatat sebesar 101 juta. Jumlah pekerja yang cukup besar tersebut apabila tidak mendapat perhatian kesehatan dan keselamatan kerjanya, maka dapat menyebabkan turunnya produktivitas dan daya saing kerja. Selain itu dapat menimbulkan beban ekonomi yang sangat besar jika terjadi penyakit terkait kerja. ( Teel, Warren )
Salah satu bidang pekerjaan yang perlu mendapat perhatian adalah penyakit akibat kerja pada pekerja Las Bak Truck Variasi. Kelompok pekerja ini perlu mendapat perhatian karena jumlahnya yang terus berkembang, sementara itu resiko penyakit akibat kerjanya cukup besar.
Seringnya terjadi kecelakaan kerjaseperti tersengat listrik, terkena radiasi panas, terkena gerinda pada saat pemotongan besi, terkena percikan bunga api pada saat proses pengelasan pada pekerja tersebut memunculkan pertanyaan apa yang menjadi penyebab terjadinya kesakitan pada pekerja las tersebut. Banyak faktor-faktor yang berpengaruh yang dapat berdampak pada resiko kesakitan kerja tersebut, sehingga perumusan masalah ini bertujuan untuk “mengetahui serta menganalisis gambaran karakteristik kejadian kesakitan kerja pada pekerja las bak truck variasi di Kelurahan Sengon Kabupaten Batang”.
1.3  Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum  :
Mengetahui gambaran karakteristik kejadian kesakitan kerja pada pekerja las bak truck variasi di Kelurahan Sengon
1.3.2   Tujuan Khusus :
a.       Menggambarkan proses kegiatan pengelasan pada pekerja las bak truck variasi di Kelurahan Sengon
b.      Menggambarkan tahapan kerja pada pekerja las bak truck variasi di Kelurahan Sengon
c.       Menggambarkan pengetahuan, sikap, perilaku, tingkat pendidikan, umur, status perkawinan, pekerjaan, dan jenis kelamin pada pekerja las bak truck variasi di Kelurahan Sengon
d.      Menggambarkan kejadian kesakitan kerja pada pekerja las bak truck variasi di Kelurahan Sengon

1.4     Manfaat Penelitian
1.5     Ruang Lingkup Penelitian
























BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1  Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Menurut P2K3 Depnaker RI  (2000) secara  filosofi  kesehatan dan keselamatan  merupakan suatu pemikiran dan upaya  umtk menjamin keutuhaan dan kesempurnaan  baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adil dan makmur.
Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak diharapkan. Tidak terduga maksudnya tidak dilatar belakangi oleh unsur kesengajaan dan tidak direncanakan. Kecelakaan akibat kerja adalah kecelakaan yang ada hubungan dengan  pekerjaan, kecelakaan terjadi karena pekerjaan atau pada saat melaksanakan pekerjan (Suma’mur, 1989 dalam skripsi Riska tahun ).
Keselamatan dan kesehatan kerja bertujuan: melindungi para pekerja dan orang lain di tempat kerja, menjamin agar  setiap sumber produksi dapat dipakai secara aman dan efisien serta menjamin proses produksi berjalan lancar (Abdul Djabar, 2005).
Menurut Departemen Kesehatan RI (2008), keselamatan dan kesehatan kerja terdiri dari dua komponen, yaitu keselamatan yang merupakan keselatan yang berkaitan dengan alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan dari kesehatan kerja yang merupakan penyerasian antara kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan dirinya sendiri maupun masyarakat sekelilingnya, agar diperoleh produktifitas kerja yang optimal.
2.2  Kecelakaan Kerja
Kecelakaan adalah kejadian yang tak terduga dan tidak diharapkan, dimana dalam peristiwa tersebut tidak terdapat unsur kesengajaan, terlebih lagi dalam bentuk perencanaan (Suma’mur, 1981). Dalam bukunya yang lain menurut Suma’mur (1995) kecelakaan adalah kejadian yang tak terduga dan tidak diharapkan.
Sedangkan menurut PERMENAKER No. 03/MEN/1998 kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat menimbulkan korban manusia dan atau harta benda. Kecelakan kerja dapat dibagi  menjadi dua kategori yaitu: 
1.  Kecelakaan industri (industrial accident); kecelakaan yang terjadi di tempat kerja karena adanya sumber bahaya atau bahaya kerja
2.  Kecelakaan  dalam perjalanan (commuty accident); kecelakaan yang terjadi di luar lingkungan kerja dalam kaitannya dengan adanya hubungan kerja (P2K3 Depnaker RI, 2000).
2.3  Bahaya
Potensi bahaya (Hazard) ialah suatu keadaan yang memungkinkan  atau dapat menimbulkan kecelakaan/kerugian berupa cedera, penyakit, kerusakan atau kemampuan melaksakan fungsi yang telah ditetapkan (P2K3 Depnaker RI, 2000).
Bahaya merupakan sumber energi: yakni segala sesuatu yang memiliki potensi untuk menyebabkan cedera pada manusia, kerusakan pada equipment dan lingkungan sekitar  (Bakhtiar, 2008).  Sedangkan menurut  Syahab  (1997) bahaya adalah segala sesuatu atau kondisi yang berpotensi pada suatu tempat kerja dimana dengan atau tanpa interkasi dengan  variabel  lain dapat menyebabkan kematian, cidera atau kerugian lain. Berdasarkan kelompoknya, bahaya dibagi menjadi dua yaitu
1.        Health hazard
Merupakan suatu bahaya yang terdapat di lingkungan kerja yang mempunyai potensi untuk menimbulkan terjadinya gangguan kesehatan, kesakitan dan penyakit akibat kerja. Ciri-ciri health hazard antara lain (Supriyadi, 2005): 
a.  Mempunyai potensi untuk menimbulkan kesakitan, gangguan kesehatan, dan penyakit akibat kerja.
b.  Berada di lingkungankerja dan memajan pekerja selama bekerja.
c.  Umumnya dalam konsentrasi rendah.
d.  Bersifat kronik.
e.  Mempertimbangkan aspek besaran, konsentrasi dan dosis. 
2.  Safety hazard
Merupakan bahaya yang terdapat ditempat kerja yang berpotensi menimbulkan insiden,  injury, baik pada manusia maupun pada proses kerja. Ciri-ciri  safety hazard antara lain:
1.  Mempunyai potensi untuk menimbulkan injury, cacat, gangguan, pada poses dan kerusakan alat.
2.  Memajan bahaya hanya pada saat terjadinya kontak.
3.  Dampak yang ditimbulkan langsung terlihat.
4.  Tidak mempertimbangkan aspek besaran, konsentrasi dan dosis.


Sedangkan berdasarkan jenis-jenis bahaya antara lain (Syahab, 1997):
a.  Bahaya fisik adalah bahaya yang berasal dari lingkungan fisik disekitar, seperti kebisigan, radiasi, suhu/temperature dan getaran, dll.
b.  Bahaya kimia adalah substansi bahan kimia yang digunakan dalam proses produksi dan penyimpanan serta penanganan limbah. 
c.  Bahaya biologis adalah bahaya yang berasl dari makhluk hidup selain manusia dan lebih mengarah pada aspek kesehatan seperti: virus, bakteri dan jamur.
d.  Bahaya ergonomi adalah bahaya yang disebabkan karena ketidaksesuaian antara peralatan kerja dengan pekerja seperti kursi terlalu rendah, meja yang terlalu tinggi, dll.
e.  Bahaya psikologi adalah bahaya yang dapat menyebabkan kondidi psikologi pekerja tidak baik yang berpengaruh terhadap pekerjaan, seperti stress karena kelebihana beban kerja atau rekan kerja, dll.
2.3   Risiko
Risiko ialah suatu kerugian yang diharapkan dalam setiap kegiatan atau dalam satuan waktu yang merupakan kombinasi antara kemungkinan suatu kejadian dalam setiap kegiatan atau dalam satuan waktu  dengan keparahan atau akbat yang dinyatakan dalam kerugian dalam setiap kejadian (P2K3 Depnaker RI, 2000). Risiko dapat didefinisikan sebagai kejadian yang tidak tentu yang dapat mengakibatkan suatu kerugian (Redja, 2003). Menurut Spriyadi (2005), risiko yaitu seberapa besar kemungkinan suatu bahan atau material, proses atau kondisi untuk menimbulkan kerusakan atau kerugian dan kesakitan.  Sedangkan menutu  Kolluru,  risiko  dapat dikategorikan menjadi 5 yaitu (1996):
1.      Risiko Keselamatan
Risiko keselamatan memiliki tingkat probabilitas rendah, tingkat paparan tinggi, akut dan jika terjadi kontak langsung terlihat efeknya, penyebabnya lebih dapat diketahui serta lebih berfokus pada keselamatan manusia dan pencegahan kerugian di area kerja.
2.      Risiko Kesehatan
Risiko kesehatan memiliki sifat probabilitas yang tinggi, tingkat paparan rendah, kronis, penyebabnya sulit diketahui dan fokusnya lebih ke kesehatan manusia.

3.      Risiko Lingkungan dan Ekologi
Umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut: permasalahan difokeuskan pada dampak yang timbul terhadap habitat dan ekosistem yang lebih jauh dari sumber risiko.
4.      Risiko Terhadap Masyarakat Publik
Komunitas dan pandangan masyarakat terhadap kinerja organisasi dan produksi, memperhatikan pada segi estetika, sumber daya dengan menggunakan batasan-batasan yang ada dampak negatif dan persepsi masyarakat seperti perubahan positif dari suatu tindakan yang lamban, semua hal tersebut terfokus  pada penilaian dan persepsi masyarakat.
5.      Risiko Keuangan
Dalam jangka pendek dan jangka  panjang risiko dan kehilangan  property  dan pajak, mempertanggungjawabkan pajanan, asuransi terhadap lingkungan, kesehatan dan keselamatan, investasi terfokus pada aspek operasional dan kelangsungan hidup secara finansial
2.5              Pengelasan
Menururt Stuart W. Gibsson (1994) pengelasan merupakan suatu proses menggabungkan material menjadi satu kesatuan. Menurut Sriwidharto (1996) pengelasan merupakan suatu cara untuk menyambung benda padat dengan cara mencairkannya melalui pemanasan, sedangkan menurut Suratman M (2001) pengelasan merupakan suatu kegiatan  untuk menyatukan dua bagian logam dengan menggunakan sumber panas dari bahan bakar sehingga terbentuk suatu ikatan yang permanen.
 Klasifikasi Pengelasan, Berdasarkan klasifikasinya pengelasan dapat dibagi menjadi tiga kelas utama yaitu: 
1.  Pengelasan cair adalah cara pengelasan dimana  sambungan dipanaskan sampai mencair dengan sumber panas dan busur listrik atau semburan api gas yang terbakar.
2.  Pengelasan tekan adalah cara pengelasan dimana sambungan dipanskan dan kemudian ditekan menjadi satu.
3.  Pematrian adalah cara pengelasan dimana sambungan diikat dan disatukan dengan menggunakan paduan logam yang mempunnyai titik cair mudah. Dalam hal ini logam induk tidak ikut mencair.
Cara pengelasan yang paling banyak digunakan pada waktu ini adalah pengelasan cair dengan busur listrik dan dengan gas. Sedangkan cara pemotongan logam dalam pengelasan yang banyak digunakan pada waktu ini adalah pemotongan dengan gas oksigen gas asetilen dan pemotongan dengan las busur listrik (Wiryosumarno, 1991).
2.6  kesakitan




























2.7         Kerangka Teori
Berdasarkan teori diatas, maka kerangka yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui gambaran karakteristik kejadian kesakitan pada pekerja las bak truck variasi adalah sebagai berikut :
Proses Pengelasan
· Faktor Teknis
· Faktor Lingkungan
· Faktor Manusia
·  Umur
· Jenis Kelamin
· Pengetahuan
· Pendidikan
· Sikap
· Masa kerja
· Lama Kerja
·  Status gizi
·  APD
Bahaya
Potensi Bahaya Kimia
Potensi Bahaya Fisik
Potensi Bahaya Biologis
Potensi Bahaya Fisiologis
-          Debu
-          Gas
-          Uap
-          Asap
-          dll
-       Radiasi
-       Kebisingan
-       Penerangan
-       Pencahayaan
-       Getaran
-       Bakteri
-       Virus
-       Jamur
-       dll
-  Potensi bahaya psikososial
-  Potensi bahaya proses produksi
 













                                                                                                            

Kejadian Sakit
 








Sumber : Modifikasi Teori bla bla dan bla bla...






BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Fokus Penelitian
3.2 Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini penelitian kualitatif dengan desain deskriptif yaitu menggambarkan .........
3.3 Informan Penelitian
Informan penelitian ini adalah karyawan pada wirausaha pembuatan Bak Truck Variasi di Kelurahan Subah
3.3.1 Karakteristik Informan
3.3.2 Jumlah dan Teknik Pemilihan Informan
3.4 Metode Pengumpulan Data
3.4.1 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang dikumpulkan oleh peneliti terdiri dari data primer dan data sekunder :
1.      Data Primer

2.      Data Sekunder

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data
3.5 Teknik Pengolahan dan Analisis Data